Minggu, 10 Maret 2013

It's all about Puisi Bahari...

Ya ampuoon, ribut banget kelas gue hari ini. Semuanya pada ngangkat tangan waktu dikasih pertanyaan dari presentasi teman gue. Idih...*gue tutup hidung*. Bau ketek mereka menyebar kemana-mana. Demi menyelamatkan kelas gue dari bau yang menjijikan itu, gue ngangkat kedua tangan gue tinggi-tinggi. Hap! Sensasi aroma menyegarkan dari ketek gue seketika menyebar mengalahkan bau-bau yang ada (caelah). Gue ga mau kalah ribut, mereka ribut gue lebih ribut lagi. Mereka ganteng, gue lebih ganteng lagi (lho?).

Dari script presentasi teman gue tuh, padahal banyak yang pengen gue tanyain. Masalah ini dan masalah itu. Tapi malang bener nasib gue hari ini, gue udah ikut-ikutan heboh ngangkat tangan ya gue ga juga ditunjuk. Padahal gue bener-bener mau nanya soal Puisi Lama. Apa itu Mantra, apa itu Bidal, apa itu Matsnui, apa itu Rubai, apa itu Gazal, apa itu Kithah, dan apa itu Nazam.

Demi mengatasi rasa penasaran gue itu, gue pinjam aja tuh buku tentang Puisi Lama itu dari teman gue. Oke, gue posting nih permasalahan yang diatas, kalo ada salah satu dari kalian yang juga penasaran kaya gue.

peringatan: "TULISAN BERIKUT INI MENGANDUNG UNSUR HAMA, DIPERUNTUKKAN MANUSIA YANG BERUSIA 17+, KEBIJAKAN PEMBACA DISARANKAN"

MANTRA
Mantra merupakan bentuk puisi lama dari Indonesia. Mantra merupakan bentuk puisi lama yang tertua dan hidup dalam sastra lisan. Mantra biasanya diucapkan orang untuk memohon sesuatu. Kata-kata dalam mantra mengandung hikmat dan kekuatan gaib. Oleh karena itu, mantra bersifat sakral sehingga hanya boleh diucapkan oleh orang-orang tertentu yang dipandang mempunyai kepandaian. Mantra biasa digunakan oleh pawang, dukun, kepala adat, dan hakim. Mantra diucapkan dengan menggunakan lagu kalimat.

Perhatikan saja mantra penjinak Miyabi versi Bayu berikut:
Contoh:

Hai, si Cewe Lendir,
cewe dunia,
jarum lunak akan punyaku,
lidah ular akan bibirku,
jari liar akan sentuhanku,
hasrat menderam di tubuhku,
kelamin mendering tanda suaraku,
desahanku seperti halilintar,
bibir terpaut, lidah memainkan perannya,
jikalau bergerak kelaminku dan kelaminmu,
bergeraklah seksi engkau,
hendak ejakulasi atau hendak memuaskan hasratmu.

BIDAL
Bidal merupakan salah satu jenis puisi asli Indonesia. Bidal merupakan kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal digunakan untuk menyatakan suatu maksud atau hal yang kurang pantas secara halus. Biasanya bidal berisi sindiran, perbandingan, dan kiasan.

Contoh Bidal versi Bayu (binal):

Sel sperma dimakan vagina, gadang payudara ratu Miyabi. Sayang bukan cintapun bukan, seks saketek rang haragoi
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena sayang dan cinta, tetapi lebih diikat hubungan seks yang baik.

MATSNUI
Matsnui berasal dari Persi-Arab. Matsnui adalah bentuk puisi lama yang berisikan pujaan terhadap orang-orang besar atau perbuatan yang penting-penting.Banyaknya larik setiap bait tidak tentu. Setiap larik matsnui terdiri atas sepuluh sampai empat belas suku kata. Biasanya matsnui bersajak aa, bb, cc, dd, dan seterusnya. Ini berarti rima matsnui dua larik sama.

Contoh Matsnui versi Bayu (malihat kacui):


Miyabi yang besar dengan hasratnya
Nyata yang besar hasratku sama
Dengan besar itu aku bergejolak
Inilah adat harianku yang melonjak

Dengan penis antara vagina
Inilah yang besar dan manis rasanya
Lagi pun yang menggenjot segala hasrat
Tempo yang tadinya cepat berubah lambat

Barang yang hak katakan ini
Maka katanya hidup Miyabi...!


RUBAI
Rubai merupakan puisi lama yang berasal dari Persi-Arab. Rubai bernapaskan agama atau kepercayaan dan yang terdiri atas empat larik, berima aaba. Banyaknya suku kata tiap larik tidak tentu.

Contoh Rubai versi Bayu:

Dunia juga yang indah dengan adanya Miyabi,
sebab terkadang aku terlena dan terpaku lagi,
bahwa seseorang selalu kenal dengan diriku,
dalam dunia juga hidupku tenteram adanya Miyabi.

GAZAL
Gazal berasal dari Persi-Arab. Gazal merupakan puisi lama yang terdiri atas delapan larik. Tiap larik terdiri atas 20-22 suku kata. Setiap larik mempunyai kata akhir yang sama. Gazal berisi masalah kebatinan yang tinggi.

Contoh Gazal versi Bayu (ganal):

Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia seperti Miyabi,
dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu sama seperti Miyabi,
jika seribu malam lamanya pun hidup bersama Miyabi,
hanya jika pada nyawa itu selalu dengan sedia suka bersama Miyabi,
nyawa itu yang menghidupkan senantiasa adalah nyawa Miyabi,
dan memuaskan hasratnya pun itu kekasihku yang bernama Miyabi,
kekasihku itu yang mengenak hasratku dengan rahasia celana dalam Miyabi,
sebuah anugerah yang tak lain dan tak bukan juga adalah vagina Miyabi.

KITHAH
Kithah juga berasal dari Persi-Arab. Kithah merupakan puisi lama yang mempunyai bentuk tidak teratur. Kithah biasanya bersifat keagamaan dan memberi nasihat.

Contoh Kithah versi Bayu (kita ah...):

Jikalau kulihat dalam celana dalam pada seorang Miyabi,
Timbullah hasratku pada antara buah dada dan vagina,
Nikmat juga sekalian yang ada, dengarkan yang Miyabi desahkan,
Aaahh aahhh uuuhhh aahh, yaitu,
Barangsiapa yang di atas Miyabi itu akhirnya lemah juga.

NAZAM
Nazam berasal dari Persi-Arab. Nazam terdiri atas dua belas larik. Banyaknya suku kata tiap larik tidak jelas. Nazam berima aa, bb, cc, dd, ee. ff. Nazam berisi cerita tentang hamba raja yang setia.

Contoh Nazam versi Bayu (masam):

Bahwa bagi ratu Miyabi sekalian,
hendak ada seseorang demikian,
yang pada setiap hari,
memuja keelokan tubuh Miyabi,
seseorang inilah maha pemuja Miyabi,
dan hasrat segenap tak tertahan lagi.
Karena kata Miyabi itu katanya,
suatu biji artinya dan dua adanya.
Maka seseorang yang demikianlah ini,
menginginkan sangat dirinya belaian Miyabi,
jika Miyabi dapat adanya itu,
maka dapat kepuasan dunia di situ.

Nah, anak-anak...itulah pembahasan Bapa pada siang hari ini. Sebelum kita pulang, alangkah baiknya kita berdoa menurut kepercayaan dan agama masing-masing. Berdoa, mulai....

Selesai. Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh...
Share:

0 komentar: