Semua berawal dari tugas Bahasa Indonesia.
Kami disuruh bikin film, sebagai tugas akhir sekaligus kenang-kenangan di masa SMA. Dan dalam beberapa hari ini gue akan menceritakan proses demi proses pembuatan filmnya seperti apa.
Jujur saja, gue belum pernah main film sebelumnya. Walaupun sebelumnya gue pernah ikutan drama unyu-unyu di sekolah. Berkaitan dengan pemain-pemain di film ini, prosesnya lumayan panjang. Banyak banget temen-temen, pemain atau non pemain yang gue ikutin dalam film ini. Dari kelompok gue yang beranggotakan 7 orang, akhirnya sampailah pada ke nama-nama 3 pemeran utama. Yaitu ada Desy Quitta sebagai Bella, lalu ada Vion sebagai Hannah, dan ada Bayu Firdaus Agustyannoor berperan sebagai gue sendiri.
Yaudah, engga usah kaget.
Biar muka gue minimalis gini tapi pantas buat jadi pemeran utama.
Setelah proses pemilihan pemeran utama yang lumayan ribet ini, bahkan hingga sampai berdebat satu sama lain, gue langsung ngubungin stasiun TV swasta di tempat gue, Tapin TV. Rencananya, gue akan minta tolong bantuan mereka untuk ngedirect film ini nanti. Jadilah Om Budi, yang akan mensutradai film gue.
Setelah melakukan meeting dan berembuk dengan beliau, gue akhirnya datang ke kantor Tapin TV untuk menyerahkan naskah film tersebut. Oya, fyi naskah film ini ditulis sendiri oleh Desy Quitta. Dan karena gue suka komedi, maka ada beberapa adegan yang gue tambahin. Gue mencoba mencari titik-titik komedi dimana yang bisa gue tambahin dan gue kurangin. Dan hasilnya seringkali si karakter yang diperankan oleh Ema, si Zeze ini terlihat sangat sangat menyedihkan dan akhirnya malah jadi lucu.
Gue akui banget, dari membaca naskahnya aja gue udah ketawa-ketawa. Dan gue yakin kalo baca naskahnya aja sudah ketawa, nonton filmnya bakalan jadi ketawa juga. Semua tokoh di dalam film ini adalah karakter asli dari para pemain. Scriptwriter, si Quitta, emang sengaja bikin semua karakternya kayak gitu, karena biar kita semua gampang mengadegankan dan membuat ekspresi tokoh yang diperankan masing-masing. Misalkan tokoh si Zeze yang pesolek, si Kimi yang doyan makan, ato tokoh si Bayu yang doyan ngupil depan kamera.
Ketika gue sudah menyerahkan naskah tersebut, Om Budi bilang dia akan membaca dan membayangkan naskah yang kami bikin dulu. 2 hari 3 hari gak ada kabar, akhirnya hari itu hari Jumat, beliau ngabarin gue untuk persiapan syuting pertama.
Tapi ada satu masalah saat itu, ada dua orang temen gue yang gak setuju dengan perannya di naskah itu. Dalam hati gue, kenapa ni anak baru ngomong sekarang di saat sudah ada konfirmasi dari Tapin TV. Timbullah sedikit konflik diantara kami. Yang satu gak setuju karena di naskah terlalu menonjolkan peran Bayu sama Bella. Dia pengennya gak ada pemeran utama sehingga semua pemain dapat selalu muncul. Dan dia ngusulin lebih baik ganti naskah. Menurut gue, itu akan membutuhkan waktu lagi dan kita sendiri sudah mepet waktu. Yang satunya lagi, menurut gue alasannya goblok banget, dia gak setuju lantaran peran dia gak dibolehin oleh sang pacar. Goblok banget kan? Padahal di naskah itu perannya dia gak terlalu berlebihan banget.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya peran mereka berdua ditukar. Dan Om Budi menjelaskan, itu sudah menjadi resiko masing-masing orang ada yang jadi pemeran utama dan ada yang jadi pemeran figuran.
Kami yang seharusnya malam itu sudah syuting pertama, terpaksa ditunda. Dengan hasil keputusan tadi, Quitta berkenan hati untuk membuat naskah yang baru. Keesekon harinya, walaupun naskah belum rampung 100%, kami memutuskan untuk take adegan pertama, bertepatan dengan malam minggu.
Oke.
Mungkin sekian dulu yang dapat gue ceritain. Dan kita akan liat besok hari atau lusa akan ada update apa dari gue yang akan gue tulis. Jadi, keep your eyes on this site!
Kami disuruh bikin film, sebagai tugas akhir sekaligus kenang-kenangan di masa SMA. Dan dalam beberapa hari ini gue akan menceritakan proses demi proses pembuatan filmnya seperti apa.
Jujur saja, gue belum pernah main film sebelumnya. Walaupun sebelumnya gue pernah ikutan drama unyu-unyu di sekolah. Berkaitan dengan pemain-pemain di film ini, prosesnya lumayan panjang. Banyak banget temen-temen, pemain atau non pemain yang gue ikutin dalam film ini. Dari kelompok gue yang beranggotakan 7 orang, akhirnya sampailah pada ke nama-nama 3 pemeran utama. Yaitu ada Desy Quitta sebagai Bella, lalu ada Vion sebagai Hannah, dan ada Bayu Firdaus Agustyannoor berperan sebagai gue sendiri.
Yaudah, engga usah kaget.
Biar muka gue minimalis gini tapi pantas buat jadi pemeran utama.
Setelah proses pemilihan pemeran utama yang lumayan ribet ini, bahkan hingga sampai berdebat satu sama lain, gue langsung ngubungin stasiun TV swasta di tempat gue, Tapin TV. Rencananya, gue akan minta tolong bantuan mereka untuk ngedirect film ini nanti. Jadilah Om Budi, yang akan mensutradai film gue.
Setelah melakukan meeting dan berembuk dengan beliau, gue akhirnya datang ke kantor Tapin TV untuk menyerahkan naskah film tersebut. Oya, fyi naskah film ini ditulis sendiri oleh Desy Quitta. Dan karena gue suka komedi, maka ada beberapa adegan yang gue tambahin. Gue mencoba mencari titik-titik komedi dimana yang bisa gue tambahin dan gue kurangin. Dan hasilnya seringkali si karakter yang diperankan oleh Ema, si Zeze ini terlihat sangat sangat menyedihkan dan akhirnya malah jadi lucu.
Gue akui banget, dari membaca naskahnya aja gue udah ketawa-ketawa. Dan gue yakin kalo baca naskahnya aja sudah ketawa, nonton filmnya bakalan jadi ketawa juga. Semua tokoh di dalam film ini adalah karakter asli dari para pemain. Scriptwriter, si Quitta, emang sengaja bikin semua karakternya kayak gitu, karena biar kita semua gampang mengadegankan dan membuat ekspresi tokoh yang diperankan masing-masing. Misalkan tokoh si Zeze yang pesolek, si Kimi yang doyan makan, ato tokoh si Bayu yang doyan ngupil depan kamera.
Ketika gue sudah menyerahkan naskah tersebut, Om Budi bilang dia akan membaca dan membayangkan naskah yang kami bikin dulu. 2 hari 3 hari gak ada kabar, akhirnya hari itu hari Jumat, beliau ngabarin gue untuk persiapan syuting pertama.
Tapi ada satu masalah saat itu, ada dua orang temen gue yang gak setuju dengan perannya di naskah itu. Dalam hati gue, kenapa ni anak baru ngomong sekarang di saat sudah ada konfirmasi dari Tapin TV. Timbullah sedikit konflik diantara kami. Yang satu gak setuju karena di naskah terlalu menonjolkan peran Bayu sama Bella. Dia pengennya gak ada pemeran utama sehingga semua pemain dapat selalu muncul. Dan dia ngusulin lebih baik ganti naskah. Menurut gue, itu akan membutuhkan waktu lagi dan kita sendiri sudah mepet waktu. Yang satunya lagi, menurut gue alasannya goblok banget, dia gak setuju lantaran peran dia gak dibolehin oleh sang pacar. Goblok banget kan? Padahal di naskah itu perannya dia gak terlalu berlebihan banget.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya peran mereka berdua ditukar. Dan Om Budi menjelaskan, itu sudah menjadi resiko masing-masing orang ada yang jadi pemeran utama dan ada yang jadi pemeran figuran.
Kami yang seharusnya malam itu sudah syuting pertama, terpaksa ditunda. Dengan hasil keputusan tadi, Quitta berkenan hati untuk membuat naskah yang baru. Keesekon harinya, walaupun naskah belum rampung 100%, kami memutuskan untuk take adegan pertama, bertepatan dengan malam minggu.
Oke.
Mungkin sekian dulu yang dapat gue ceritain. Dan kita akan liat besok hari atau lusa akan ada update apa dari gue yang akan gue tulis. Jadi, keep your eyes on this site!
0 komentar:
Posting Komentar