Kamis, 30 Januari 2014

Rick Price - Heaven Knows

Oke..
Gue sebenernya pengen nulis sesuatu. Some specials for me. Tapi berhubung mata gue udah redup kaya lampu poskamling, gue pengen nulis lagu aja deh.

Ini lagu pengantar tidur gue malam ini...

She's always on my mind
From the time I wake up
'Til I close my eyes
She's everywhere I go
She's all I know

Though she's so far away
It just keeps getting stronger every day
And even now she's gone
I'm still holding on

So tell me where do I start
'Cause it's breaking my heart
Don't wanna let her go

Maybe my love will come back some day
Only heaven knows
And maybe our hearts will find their way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
'Cause heaven knows

My friends keep telling me
That if you really love her
You've gotta set her free
And if she returns in kind
I'll know she's mine

So tell me where do I start
'Cause it's breaking my heart
Don't wanna let her go

Maybe my love will come back some day
Only heaven knows
And maybe our hearts will find their way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
'Cause heaven knows

Why I live in despair
'Cause wide awake or dreaming
I know she's never there
And all these time I act so brave
I'm shaking inside
Why does it hurt me so

Maybe my love will come back some day
Only heaven knows
And maybe our hearts will find their way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
'Cause heaven knows

Have a nice dream, 5 :)
Share:

Minggu, 26 Januari 2014

Pendapat Gue Tentang Falsafah Yunani Kuno

Kali ini postingan gue agak berbau pendidikan.
Bosen juga, tiap hari nyeritain hal pribadi yang ngebuat gue galau.
Demi kejayaan bangsa dan negara ini, gue bakalan ngasih pendapat gue soal falsafah-falsafah kuno.

Here we goes:

1. Thales (625 SM-546 SM)



Thales ini dianggap sebagai filsuf Yunani pertama dan disebut sebagai "Bapak Pengetahuan Ilmiah" dalam kebudayaan Barat. Karyanya adalah antara lain berhasil meramalkan gerhana matahari pada 28 Mei 585 SM (keturunan Mama Lauren mungkin), menemukan cara mengukur tinggi piramida dan jarak kapal di laut, serta menerangkan teori tentang banjir tahunan di Mesir (kaya Nabi Nuh aja). Thales ini juga mengatakan bahwa air itu adalah prinsip dasar segala sesuatu. Dia bilang karena air itu menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.

Gue kurang sependapat sih sama si Thales ini. Bila air merupakan prinsip dasar segala sesuatu, maka seharusnya air adalah zat segala sesuatu. Tapi kenyataannya, air dan api aja saling berlawanan, sehingga air bukanlah zat yang ada dalam segala-galanya. Liat aja Avatar!

2. Anaximender (610 SM-548 SM)


Murid Thales ini mengatakan bahwa asal dari segalanya itu adalah sesuatu yang tidak terhingga dan tidak berkeputusan, yang disebut apaeiron. Mengenai pendapat filsuf yang satu ini gue sangat setuju. Karena menurut gue asal ini bersifat ilahi, abadi, dan meliputi segala sesuatu--termasuk air dan udara sekalipun. Ibaratkan Avatar, apaeiron ini adalah Aang yang sudah menguasai semua elemen dunia.

3. Anaximenes (585 SM-528 SM)

Filsuf yang satu ini adalah guru penghabisan dalam aliran filosof dan Miletos. Seperti Chan WahSun dalam riwayat Ip Man. Dia bilang, bahwa engga ada sesuatu bisa hidup tanpa udara, dan jiwa itu serupa dengan udara. Agak aneh juga sih ketika gue tau pendapatnya soal bila udara mengalami pengenceran maka timbullah api. Api aja akan padam bila kena hembusan udara yang kenceng. Entah darimana beliau ini menemukan teori seperti itu.

(kasih nilai A untuk mata kuliah Pengantar Filsafat ini ya Pak Dosen yang baik hati :D)
Share:

Sabtu, 25 Januari 2014

Antara Dobermen dan Cleaning Service

Yang namanya nusantara itu terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan bahasa. Dari sabang sampai merauke terdapat muka yang berbeda-beda. Ada yang ganteng, ada yang cantik, ada yang biasa-biasa aja, dan ada juga yang mukanya ancur kaya abis ketabrak angkot. Ada yang kulit putih, dan ada juga yang kulitnya item kaya abis dibakar massa rame-rame.

Gue, tergolong dalam kasta orang ganteng dan kulit putih. Eh?

Di lembaga ini gue mencoba untuk mendapat banyak temen sebanyak mungkin. Dari ujung timur sampe barat udah ada yang akrab sama gue. Tapi, sebagian kecil ada juga yang engga "sreg" sama gue karena sifat dan sopan santunnya engga ada. Contohnya saja kontingen A, mereka gaya bahasanya halus dan ramah. Sedangkan kontingen B, mereka suka main dengan kata-kata yang engga ada norma sama sekali.

Dan dari sifat yang kurang mengenakkan itu, temen satu petak gue ada yang suka banget mantul alias makan tulang temen sendiri. Ada yang suka minjem barang orang trus engga dikembaliin. Ada juga yang suka ngotorin wisma.

Karena kemaren gue dapet piket jaga wisma, otomatis gue yang bertanggungjawab atas semua apa yang terjadi di wisma pada hari itu. Gue ngebersihin serambi, ngebersihin lorong, ngebersihin kamar mandi, nyapu dan ngepel sebagainya. Yang bikin keselnya, banyak diantara temen-temen satu wisma gue yang kurang ajar. Lantai wisma baru aja gue bersihin, mereka seenaknya masuk ke dalam pake sepatu.

Ya, gue marah lah. Banget.
Karena gue engga terima terus-terusan bersihin trus dikotorin lagi seenaknya, gue hardik aja mereka dengan kata-kata yang...yah, agak kasar lah:

"Eh, lepas sepatu bego!! Baru aja gue bersihin, lo seenaknya naik pake sepatu!"
"Eh, lo bisa ngerhagain yang jaga wisma ga sih!! Emangnya ini wisma punya cucu kakek moyang lo?!"
"Eh denger ga?! Beliin gue es krim!!"

Ehm.

Salah satu temen gue ada yang sempet menimpali:
"Eh, lo itu jaga wisma ato dobermen sih?!"

Gue jawab dengan tegas dan penuh wibawa:
"Gue ini kaum orang ganteng dan kulit putih"

(muntah aja silahkan)
Share:

Senin, 13 Januari 2014

A Short Post Before Cukuran

Some updates...

Beberapa hari yang lalu, gue dikoreksi gara-gara masalah hal yang sebenernya bisa bikin gue keren bak Ge Pamungkas. Hal yang sebenernya hanya mengikuti doktrin hirarki lembaga.

Rambut.

Iya, gue dikoreksi karna rambut gue udah mulai bermunculan. Padahal juga baru 4 hari cukur, udah pada tumbuh kaya rumput ilalang. Jangan salahkan diri ini yang mempunyai gen berlebih sodara-sodara.

Mumpung gue hari ini ngga ada kelas, gue manfaatin waktu yang ada buat cukur. Di wisma gue sekarang udah ada alat cukur sendiri, jadi bisa hemat ngga harus perlu ke KSP (Kantin Samping Perpustakaan). Yang nyukur juga terpaksa temen sendiri. Yah, semoga aja waktu cukur nanti, temen gue ngga nyukur secara membabi buta, hingga sampe kulit kepala gue juga ikut dicukur.

gundul gundul pacul

Sebentar.
Nomer urut gue udah dipanggil nih :D
Share:

Sabtu, 11 Januari 2014

My Praja's Life.. What Yours?

Well..
Sekali lagi, gue baru bisa nulis sekarang. Maafkan gue yang hina ini sodara-sodara.
Banyak hal-hal bagus yang kejadian sama gue baru-baru ini..

Sekarang gue dengan sukses udah bisa beradaptasi dengan habitat baru gue disini. Gue menganggap wisma yang gue tinggali ini adalah sebagai perwujudan kost gue. Dan terkadang gue menganggap ngejalanin kehidupan gue disini layaknya game GTA. Hohoh..and sometimes there is a sucking things I have.

Berita bagus lainnya, gue ngga pernah lagi ngalamin yang namanya kelaparan. Gue sekarang sering merembes, dalam artian membawa makanan dan minuman ke dalam wisma. Beberapa hari yang lalu, gue udah dapet "channel" yang bisa ngebantu gue kapanpun dan dimanapun. Dari tukang antar laundry, tukang jual nasi padang, tukang ponsel, tukang pijit, sampe ke tukang-tukang bangunan. Loh buat apa?? Lupakan. Hehe...

Masih dengan berita-berita bagus, koneksi internet gue disini udah jalan. Oh yeah c'mon beibeh... Dan apakah artinya itu sodara-sodara sekalian? Artinya gue bisa berselancar di dunia maya dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya cinta yang berselimut kalbu.

Anjrit...
I love my praja's life so much..
And uh, hope I wasn't given the pressure and action by people who are referred to as 'senior'.
Share:

Sabtu, 04 Januari 2014

Kembali ke Kampus...

Pertama-tama...
Selamat tahun baru dan hari ibu yah..

Loh, bukannya hari ibu udah lama lewat?
Intinya, gue lagi kangen ibu gue.
Huhuh...

Baru aja sehari kepisah lagi sama keluarga, gue udah dilanda rasa kangen rindu melati sukma. Pengennya masih ada di daerah sendiri, ngumpul-ngumpul bareng mama papa adek-adek tercinta. Tapi apalah daya, negara mengutus gue untuk kembali mengabdi di pendidikan IPDN.

Jadi kemaren, gue balik ke Bandung bersama rombongan kontingen gue (lagi). Gue dianter ke bandara sama mama dan supir gue. Sayang banget papa dan adek-adek gue ngga bisa ikut. Padahal rasanya pengen ngelepas saat-saat terakhir bareng mereka semua. Beraaaatt banget rasanya ninggalin keluarga lagi. Gue sampe-sampe mau nangis ngeliat mama gue, huhuh. Sungguh dramatis banget....

Dan sekarang, saat ini gue udah berada di kampus. Bertapa di dalam wisma karna ngga ada kerjaan. Iya, gue hari ini ngga ada jadwal kuliah, dan gue habiskan jam-jam gue dengan tidur. Cuma ini aja gue sempetin nulis biar blog gue ngga hiatus panjang lagi.

Baidewei, sinyal internet modem gue disini bencong banget. Ini aja gue online minjem modem punya temen gue. Huhuh, miskin banget...

muka galau

Share:

Rabu, 01 Januari 2014

Tinggal 32 Jam Lagi Saya Di Rantau

Hari-hari gue di Rantau biasanya diwarnai dengan spidol jalan-jalan sampe dengkul gue kering gini. Kadang gue pergi nongkrong, menjajah rumah temen, kadang juga hunting (padahal diri kaya model penjual ikan asin). Biasanya sih gue pergi sama temen-temen geng gue dulu, DancoBroders.

Seperti kaya kemaren gue bersama orang-orang ini...

Farid, adalah temen SMA gue yang kuliah di Banjarmasin. Orangnya ganteng, gagah, tapi sayang dia seorang metroseksual. Hehehe. Engga ding, dia itu salah satu sahabat gue dan baru kemaren gue bisa ketemu dia lagi.

Si Fanie ga bakalan ketinggalan. Dia ini temen gue yang sering banget di bully sama kami. Gue pikir, bully-bully an itu emang pantes buat dia, karna dia sendiri pernah nulis di blognya: bully an mereka adalah semangat gue. Entah apa dia mungkin pernah ikut show nya Mario Teguh hingga bisa berkata sebijak itu...

Rajos juga lagi libur kuliahnya. Dia juga temen SMA gue, dan juga sering pergi bareng-bareng gue kemana-mana. Maka jadilah kami 4 sekawan kembali memberantas keperawanan kota Rantau tercinta bersama-sama.

Kalo soal keluarga, waktu cuti ini gue ngga gitu sering ketemu sama papa gue. Pas gue bangun, dia udah pergi, pas gue pulang, dia udah tidur. Padahal satu rumah, tapi ketemu aja kok susah banget? Maka kadang ngobrol bareng di meja makan itu bisa jadi suatu kemewahan buat gue.

Adek gue yang SMP sekarang udah memasuki dunia kealayannya. Display picture BBM nya aja sekarang ga lebih dari foto ikan mas koki. Foto dari samping, rambut menutupi sebelah mata, dan bibir dimoyong-moyongin... Kalo adek gue yang paling kecil sangat jauh berbeda 180000 derajat dengan kaka nya yang salah gaul itu. Si Najwa dengan sukses meraih juara 4 di kelas nya. Beri applaus pemirsa...

Duh, dunia serasa rame banget deh kalo ada adek-adek gue yang itu. Ditambah papa mama yang sekarang makin perhatian banget dengan anak sulungnya yang baru pulang dari cuti pendidikan ini. Hari-hari gue jadi semakin berwarna, karena gue bisa take the quality time bareng mereka. Well, take a good care folks, have a nice day, cuz I'll have mine...

Dan sekarang...
Tinggal 32 jam tersisa buat gue menikmati hangatnya kebersamaan ini.
Sebelum lusa, gue pulang kembali ke pangkuan negara.
Share: