Kamis, 19 Januari 2017

Amanat Siang Ini

Banyak orang yang bilang,
apa yang kita dapet dan pelajari di kampus,
berbeda jauh dengan apa yang kita terima di lapangan.

Bukan hanya soal akademisi dan teori,
di lapangan, ketika sudah bekerja, sangat sedikit teori-teori yang dapat kita aplikasikan saat udah kerja nanti. Sangat sedikit, dan itu mungkin hanya beberapa persen.

Di kampus,
gue kemakan oleh doktrin 'udah..gak usah kuliah, lagian juga nanti gak ada gunanya pas kita kerja nanti'. Yak, dan itu berhasil masuk dan menjalar ke dalam otak gue. Di saat temen gue yang rajin banget belajar, ngajakin gue masuk kelas,

"Ayo, ayo..kuliah, udah jam berapa ini?", ngampirin gue yang lagi enak-enakan tiduran di kasur,
"Bay, bay, ayo bay kuliah.."
dia goyang-goyangin badan gue yang sedang lagi asik-asiknya berada di dunia mimpi.

Sementara gue hanya bisa setengah sadar mengeluarkan suara desahan: heeeeeemmhhh....

Jujur aja, selama beberapa tahun ini ngejalanin pendidikan, tidak banyak yang gue dapet dari pelajaran di kelas. Toh gue pikir, nanti juga banyak yang gak ada gunanya pas udah kerja nanti. Paling mentok datang ke kelas cuman molor di kursi belakang. Gak mungkin kan, pas kita udah kerja, masuk kantor, terus ditanya sama pegawai-pegawai:

"Kenapa kamu mau ngambil di bidang Pemerintahan ini?"
"Apa itu arti pemerintahan?"
"Jelaskan menurut para ahli di bukunya Suharsimi Arikunto terbitan tahun 2015!"

Dan kita, sibuk mematung sambil mencret di celana.

Memang benar, dan sepenuhnya memang benar apa yang dikatakan oleh orang-orang. Contohnya aja di kala gue lagi magang gini. Gak ada sama sekali teori-teori yang gue pelajarin di kampus kepake disini. Yang paling, dan sangat menonjol ketika udah kerja itu adalah sikap dan karakter yang kita perlihatkan ke orang-orang. Itu yang paling menentukan karir dan nasib kita.

Menurut gue, orang-orang gak mungkin menilai kita dari segi kepintaran atau bahkan nilai hasil rapot rata-rata diatas angka 9 pun. Orang-orang di luar sana bukan menilai dari otak, tapi dari sikap kita. Ketika sikap yang kita perlihatkan itu bagus, orang-orang jadi berpikir kembali bahwa kita pasti mempunyai tingkat kecerdasan dan emosional yang tinggi. Tapi kalo sikap yang kita perlihatkan kayak kuli bangunan ato kayak preman pasar, langsung jatuh harga diri deh.

Begitulah yang gue terapin dalam keseharian di kantor ini.
Ketika orang-orang atau pimpinan butuh sesuatu, tanpa disuruh, gue segera mencari dan menyelesaikan permasalahan itu. Belajarlah dari ilmu paku, harus digetok dulu baru bisa gerak. Belajar peka terhadap lingkungan, itu sangat penting.
Gue dateng ke kantor pagi-pagi banget, gak pagi-pagi banget sih, minimal sebelum pimpinan dateng duluan ke kantor. Dan gue pulang setelah semua orang pada pulang. Datang di awal, pulang di akhir, itu prinsip gue.

Dan ini berguna banget buat kalian yang sedang merintis di dunia kerja.
Apapun yang kalian dapetin di lapangan, entah itu bertentangan dengan hati kita, do it the best.
Lakuin yang terbaik, karena itu yang akan dinilai dari kepribadian kita. Tunjukin kalo diri kita itu lebih dari orang lain. Bukan dari otak, melainkan dari hati, sikap, dan karakter kita.

Oke,
sekian dulu postingan ganjelan kali ini.
Gue nulis di sela-sela nunggu jam istirahat.
Udah jam setengah 2 siang deng...dan gue belum makan siang.

Huh, cabut dulu yak!
Share:

0 komentar: