Jumat, 23 Juni 2017

Arti Dewasa

Dewasa.

Membaca kata tersebut pasti membuat pikiran kita mengarah kepada orang yang sudah tua. Padahal, kata dewasa mengandung makna yang sangat luas sekali, tidak hanya sebatas orang yang mempunyai pemikiran yang matang.

Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak yang bisa kita ambil maknanya dari arti kedewasaan.

Misalkan
ketika sedang kumpul dengan teman-teman, dan ada satu hal yang sedang dibahas seperti seorang teman membuat sebuah karya baru. Orang yang tidak cukup dewasa akan selalu mengkritik terlebih dahulu, biasanya ucapan yang mereka keluarkan sudah kerap kali kita dengar: "ah, masa seperti ini?" Orang yang tidak cukup dewasa akan seperti tong kosong nyaring bunyinya. Dia akan selalu mengomentari tanpa ada memberi pendapat-pendapat positif terhadap apa yang dilihatnya. Sebaliknya, orang yang dewasa adalah orang yang selalu menghargai apapun yang dia lihat, walaupun hal tersebut bertolak belakang dengan hatinya. Orang yang dewasa akan selalu melihat kekurangan dari hal yang dia lihat, dan dia jadikan bahan pembelajaran untuk kedepannya. Apa yang kurang, disanalah dia mencoba untuk memperbaikinya. Bukan dengan membuka mulut lebar-lebar dan selalu berkoar.

Orang yang dewasa selalu memberikan rasa simpati dan perhatiannya kepada orang lain. Orang yang telah berkembang menjadi dewasa secara perlahan, akan tumbuh rasa kepeduliannya. Misalkan ketika melihat orang lain sedang berada dalam kesusahan, tanpa diminta, ataupun tanpa memandang strata dan jabatan kita, akan sigap dan cepat menolong orang tersebut. Tentunya tanpa meminta imbalan sedikitpun. Orang yang tidak cukup dewasa hanya akan berdiri diam, dan yang langsung dia lakukan adalah membuka mulut dan menyalahkan orang itu sendiri: "tuh kan? apa yang sudah kamu lakukan?"

Dalam menghadapi segala persoalan yang ada, orang yang dewasa akan terus bersabar dan bersabar. Tidak peduli seberapa sakitnya dan seberapa pedihnya persoalan yang dihadapi, dia akan selalu menjaga emosinya agar tidak terlihat oleh orang lain. Orang yang dewasa akan selalu mengambil hikmah dari setiap persoalan yang menimpa dirinya, tidak dengan melakukan sesuatu diluar kendali, yang hanya akan membuat persoalan menjadi tambah rumit.

Kedewasaan seseorang juga dapat diukur dari kejujuran dan rasa tanggungjawabnya. Masih banyak dari beberapa orang, ketika berbuat salah, tidak mau mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukannya. Mereka hanya selalu mengelak dan sambil memalingkan muka berkata, "tidak, itu bukan saya". Kejujuran memang harus dijunjung tinggi oleh semua umat manusia. Dengan berbuat jujur, tidak hanya membuat kita terhindar dari masalah, akan tetapi juga akan membuat orang semakin percaya dengan kita. Katakanlah, kamu seorang staf di sebuah kantor. Ketika diberi suatu tugas dan amanah dalam mengerjakan suatu proyek, pimpinan meminta kita untuk menunjukkan daftar pengeluaran anggaran. Orang yang tidak cukup dewasa akan mencoba mencari celah: bagaimana cara agar saya tidak rugi? Akhirnya, terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan. Orang yang dewasa akan berusaha terbuka dan jujur terhadap segala sesuatu, sekecil apapun urusan tersebut. Orang yang dewasa akan menunjukkan daftar pengeluaran yang sebenar-benarnya, dia tidak mau mempedulikan saya mau rugi atau tidak, asalkan saya menyelesaikan tanggung jawab saya dan biarkan sesuatu berjalan apa adanya. Tapi, tanpa sepengetahuan kita, mungkin, orang lain bisa menilai kita, dengan adanya sikap jujur dalam diri, orang lain akan memandang kita lebih tinggi, walaupun golongan dan derajat kita berada di bawahnya. Seiring berjalannya waktu, semakin lama, orang lain akan mulai menaruh kepercayaan kepada kita.

Sebenarnya masih banyak contoh lain dari orang yang bersikap dewasa.
Tapi sekarang kita bisa bertanya-tanya: apakah kita sudah cukup dewasa?
Lihat di sekeliling kalian. Bagaimana keadaan di saat sekarang ini? Bagaimana sikap orang-orang dalam menghadapi segala persoalan hidup mereka? Apakah sudah sepantasnya kita katakan dewasa?

Bukan hanya orang lain yang menilai kedewasaan kita, melainkan diri kita sendiri.
Kita hanya harus memikirkan bagaimana caranya untuk memantaskan diri kita agar bisa dikatakan sebagai orang yang dewasa, bukan sebagai orang tua yang terlihat dewasa.

Karena,
yang terjadi di era sekarang ini,
orang dewasa tidak selalu mempunyai pemikiran yang dewasa.
Share:

Related Posts:

0 komentar: