Sabtu, 04 April 2015

Post After Brokenheart

Terkadang,
patah hati bisa membuat seseorang susah tidur.

Tengah malam kemaren, gue baru ngalamin patah hati. Gue baru saja berpisah dengan hati yang sudah menemani gue selama 5 bulan. Tepat hari ini, tanggal 4 dini hari, sebenarnya adalah tanggal kebahagiaan kita berdua. Akan tetapi hari ini, tanggal itu telah menjadi tanggal terakhir kita.

Sambil menulis ini, gue mendengarkan lagunya Rick Price yang berjudul Heaven Knows. Gak tau kenapa, nulis sambil mendengarkan lagu tersebut ngebuat gue ngerasa sedih, melancholic, dan ada hasrat untuk nulis sesuatu. Ada banyak perasaan yang pengen gue keluarin, gue pengen cerita, yang tidak bisa gue definisikan perasaan seperti apa itu.

Di tengah perasaan yang campur aduk, gue mulai menulis. Huruf demi huruf, merangkai kalimat menjadi paragraf, dan tanpa gue sadari, gue larut dalam kata-kata. Lalu gue menyenderkan badan ke kursi. Gue buka lagi received call dan sms dia malam itu,. Gue terdiam, meresapi dan mencoba memahami apa maksud dari sms itu. Gue baca ulang, rasa sedih yang amat sangat menggelayuti pikiran dan perasaan gue. Gue begitu rapuh.

Gue menulis, menulis, dan menulis. Sampai capek menulis, gue ngeliat ke langit-langit kamar... merenung sendirian. Disinilah gue: jutaan kilometer dari rumah, menulis tentang seseorang yang baru saja pergi. Seseorang yang telah membuat hati gue dipecahkan menjadi ribuan serpihan kecil, yang lalu coba gue kumpulkan kembali. Yang gue coba, perlahan-lahan, bentuk kembali...untuk menata kembali hati gue yang telah hancur.

Gue melihat jam, sudah jam dua pagi. Lalu gue mencoba untuk melupakan semua tentang hal itu, tapi tetap, gue tidak bisa. Tidak berapa lama, gue membuang waktu dengan mengedip, mencoba untuk tidak berpikir apa-apa. Gue menaruh handphone, lalu dengan malas tiduran di atas tempat tidur.

Sepuluh, dua puluh menit,
waktu berlalu,
gue masih gak bisa tidur.

Mungkin memang benar.
Terkadang, patah hati bisa membuat seseorang susah tidur.
Share:

Related Posts:

0 komentar: