Selasa, 01 Maret 2016

Dan Di Saat Ini Gue Berpikir Atas Hal Yang Tidak Jelas

Sekarang, kita ngobrolin apa ya?

Hmmmmmmmm, banyak...

tapi gue gak tau harus mulai dari mana.

Kadang ada banyak yang ada di kepala gue, tapi gue gak tau gimana cara menuliskannya, karena... well, saking banyaknya. Saking pusingnya. Something happened and I have been thinking heavily ever since. Gue coba tarik napas dalem-dalem, dan coba gue urain satu persatu apa yang bersliweran di kepala gue saat ini, gue coba biarin jari gue gerak sendiri, menyampaikan apa yang ada di kepala.

Here goes:

1. Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue marah, kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa semua hal ini bisa berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri... lama-lama ngebunuh dari dalam... dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti, kenapa, perasaan gak enak selalu menghantui pikiran gue. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal bisa seperti apa yang gue inginkan? Kenapa gue harus melakukan hal yang demikian sementara gue gak memperdulikan perasaan orang lain? Apakah gue seegois itu? Mungkin ini kutukan sekaligus berkah menjadi seorang posesif, perfeksionis... atau menjadi orang yang tak pernah puas?

2. Gue sangat kagum bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi. Katakanlah begini, jika seseorang menikah karena kenalan di facebook, bagaimana jika facebook tidak diciptakan? Bagaimana jika komputer tidak diciptakan? Mereka mungkin akan menikah dengan orang lain, dan cerita hidup mereka akan completely berbeda, anak-anak yang berbeda, nasib yang berbeda. Setiap elemen-elemen dalam semesta ini mempertemukan kita ke jalan yang kita ambil. Apa ini semua sudah diatur, atau kita membuat ilusi bahwa sesungguhnya kita bisa mengatur ini? Apakah, perpisahan juga sudah diatur rapi? Ya, itu pertanyaannya, jika pertemuan seseorang direncanakan oleh "nasib", apakah perpisahan juga seperti itu? Dan jika iya, siapa yang bisa disalahkan?

3. Bagaimana kita tahu apa yang kita pilih itu "benar"? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita. Apakah dengan segala perjuangan dan pengorbanan yang sudah sekian lama dilalui mampu membuat semua hal itu menjadi sesuatu yang tidak sia-sia?

4. Siapa bilang takdir tidak dapat diubah? Kalau memang takdir tidak bisa diubah, buat apa Allah memerintahkan kita untuk berdoa dan berusaha? Lebih jauh dari itu, siapa pula yang memberi tahu kepada kita bahwa takdir kita akan begini atau begitu? Lalu atas asumsi itu, kita diam saja tidak bekerja atau berusaha, karena beranggapan semua sudah pasti sudah ditentukan oleh-Nya.

5. Belakangan ini, gue tertarik dengan buku 2 States, Ta'aruf, Kupas Tuntas ****, dan Menjadi Laki-Laki. Tetapi, buku-buku itu juga yang sebenarnya pengen gue hindari. Jangan tanya kenapa.

6. Apabila gue udah menemukan tempat yang nyaman, gue gak mau nyari dan pindah ke tempat yang lain lagi. Karena belum tentu tempat yang lain sama, atau senyaman yang sekarang. Begitu pula dengan cinta. Apabila gue udah nyaman dengan satu orang, gue gak mau nyari yang lain lagi. Walaupun itu bagus, menurut sebagian orang. Karena belum tentu orang itu nyaman buat gue.

7. Sebisa mungkin gue terbuka dengan orang gue percayai. Dan sebisa mungkin juga, gue membuka semua kekurangan gue kepada orang yang gue sayangi.

8. Hari ini gue baru menyelesaikan ujian tengah semester hari pertama. Dan tanggal 5 Maret nanti gue bakal pergi praktek lapangan yang ke-3 di Kota Bagansiapiapi.

9. Nulis postingan ini lampu kamar gue udah mati, dan gue sendirian dalam keheningan bersama tulisan gue. Entah perasaan apa lagi yang berada di benak gue malam ini.

10. Gue lagi nunggu kabar dari seseorang.

?##@!!%?

Gue nulis apa sih? Buset, gue bahkan gak tau gue nulis apa.

Persetan.
Mohon maaf telah menyampah.

Be right back. Lagi perlu mikir.
Share:

0 komentar: